Tuesday, May 17, 2011

Terus Berkarya


Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuanmu. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kamu tak kan pernah bisa berhenti. Meski berdiam diri disitu, bumi akan tetap mengajakmu mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam darimu.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini; Jangan berhenti berkarya, atau  segera menjadi tua dan tak berguna.

Monday, May 16, 2011

the darkness

darkness is part of life, can be the source of great inspiration. have a good wallow!



Friday, May 6, 2011

Work for Tasty Food Photography


Memotret makanan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Untuk menghasilkan foto yang baik, fotografer tidak dapat bekerja sendirian. Bukan hanya dengan menguasai teknik fotografi / lighting saja namun juga dibutuhkan kerjasama yang baik antara fotografer dengan food stylist. Karena sehandal apapun fotografer, ada detail-detail makanan tersebut yang tidak dapat dikerjakan sambil memotret. Seperti lelehan mentega atau sirup yang dituangkan diatas sebuah pancake atau tata letak makanan serta dekorasi yang sesuai dengan tema pemotretan. Bahkan diperlukan efek digital imaging setelah proses pemotretan selesai. Untuk membuat foto tersebut sesuai dengan ekspektasi klien.

Dalam hal ini, kepuasan klien merupakan target utama dari hasil pemotretan. Karena klien lah yang menentukan tujuan pemotretan dan terkadang menentukan tema. Namun bukan berarti sebagai fotografer, hanya menyerahkan segala ide dan konsep kepada klien. Karena seorang fotografer haruslah memiliki imajinasi  akan konsep dalam setiap pemotretannya.

Tantangan dalam membuat Food Photography adalah bagaimana caranya membuat foto tersebut menjadi menarik dan mengundang selera. Karena kalau tidak mengundang selera, foto tersebut bisa dianggap gagal.
Tujuan food photography adalah untuk dipakai dalam iklan, kemasan, menu restoran atau buku resep masakan.

Dalam memotret makanan, lebih baik dilakukan di studio. Menurut Mas Puji Purnama sebagai food styllist disaat pemotretan sangat disarankan untuk menggunakan tripod. Kemudian Mas Roy Genggam pun menambahkan untuk menggunakan light meter disaat pemotretan. Tripod dan light meter diperlukan agar disaat pemotretan fotografer dapat mengukur cahaya lampu studio sehingga pengaturan komposisi makanan yang dikerjakan dengan bantuan food stylist pun tidak berubah-ubah setiap pengambilan foto. Karena untuk mengatur komposisi makanan sesuai tema saja diperlukan waktu yang tidak sedikit.

Menurut Mas Roy Genggam, didalam memotret makanan tidak bergantung kepada kamera. Kamera hanya alat yg menunjang ide kita. Yang paling penting adalah konsep dikepala serta imajinasi yang dimiliki fotografer.  Dalam fotografi makanan  semua lensa bisa dipakai, tergantung kebutuhan dalam pencapaian hasil.
Satu lagi pesan dari beliau adalah didalam memilih  bidang foto yang ingin diperdalam, harus sesuai  dengan karakter masing masing. Orang yang mudah bergaul, suka berkomunikasi sebaiknya memotret jurnalistik  “people”/fashion. Yang introvert, pendiam lebih pas memotret still life, wild life.

Selama workshop berlangsung, peserta diberikan kesempatan untuk memotret 3 tema. Piknik, dessert dan bumbu masakan. Ketiga tema foto ini telah di tata sedemikian rupa oleh Mas Puji Purnama. Dan peserta hanya boleh memotret tanpa merubah posisi objek foto.




















Tuesday, May 3, 2011

Lesser Living For A Fuller Life

Own less. Create moreBuy less. Share more. Work less. Play more.
Less media gazing. More sky gazing. Less cellphone time. More reading time. Less noise. More silence.
Less impulsive shopping. More frugal consuming. Less wanting. More gratitude. Less needing. More contentment.
Explain less. Act more. Stress less. Laugh more.Think less. Feel more.
Less promises. More surprises. Less performances. More inquiries.Less concepts. More experiments.
Answer less. Question more. Comply less. Question more. Believe less. Question more.
Less known. More unknown. Less handed-down beliefs. More self-discoveries. Less fixation. More freedom.
Talk less. Listen more. Analyze less. Experience more. Judge less. Observe more.
Less concrete. More soil. Less tabloids. More trees. Less smoking sections. More fresh air.
Criticize less. Appreciate more. Object less. Understand more. Exclude less. Include more.
Less knowledgeable. More innocence. Less target. More acceptance. Less doing something. More doing nothing.
Attach less. Release more. Ignore less. Meditate more. Fear less. Breathe more.
Less addiction. More awareness. Less norms. More conscience. Less mindless. More mindfulness.





by: Dee Manifesto