Ayu Utami, sang penulis buku best seller yang berjudul Saman di tahun 2000 yang menjadi presenter di acara Pentas Madras Puisi. Teater Salihara, Jakarta (19/8)
Acep Zamzam Noor, pria kelahiran Tasikmalaya 1960 ini puisinya telah tersebar di berbagai media dan jurnal Indonesia maupun Malaysia, seperti Horison, Kalam, Ulumul Qur’an, serta Jurnal Puisi Melayu Perisa dan Dewan Sastra di Malaysia. Pada malm itu Ia membacakan lima buah puisi yang berjudul Marak Cahaya, Jejak, Sepotong Senja, Trasimeno dan Sajak Nakal. Teater Salihara, Jakarta (19/8)
Joko Pinurbo, Pria kelahiran Sukabumi 1962 ini telah melahirkan karya puisi yang unik sekaligus romantis dan telah banyak mendapat banyak pengharaan, diantaranya adalah berjudul Celana, Dibawah Kibaran Sarung dan Pacar Senja. Malam itu Ia membacakan puisi enam buah puisi yang berjudul Minggu Pagi di Sebuah Puisi, Perjamuan Petang, Celana Ibu, Mampir, Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita. Teater Salihara, Jakarta (19/8)
Remy Sylado, Pria multitalenta kelahiran Makassar 1945 menggunakan pseudonim untuk karya sastra, musik, teater, maupun rupa. Malam itu Ia membacakan sebuah puisi yang dibuatnya satu jam sebelum acara dimulai khusus untuk acara pementasan Madras Puisi. Penampilannya juga diiringi oleh empat orang wanita penari latar yang acapkali mengiringinya disaat Ia membacakan puisi. Teater Salihara, Jakarta (19/8)
Zamawi Imron, pria kelahiran Batang 1945 telah melahirkan salah satu puisi yang berjudul Bulan Tertusuk Ilalang dan telah mengilhami sutradara Garin Nugroho untuk menuangkannya dalam film yang berjudul sama, pada malam itu membacakan empat buah puisi yang berhasil membawa penonton larut dalam alunan kata-kata yang dirangkainya. Teater Salihara, Jakarta (19/8)
me and Remy Sylado :D
n
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Pementasan Puisi yang diadakan di Teater Salihara ini adalah pembacaan puisi di bulan puasa ini menampilkan empat orang penyair papan atas Indonesia yang sudah tidak asing lagi didengar. Mereka adalah Acep Zamzam Noor, Joko Pinurbo, Remy Sylado dan Zamawi Imron.
n
Acara ini bertajuk Iman yang senantiasa merupakan ilham utama bagi keempat sastrawan ternama tersebut.
n
Indahnya susunan kata-kata yang terungkap melalui puisi yang dibacakan oleh keempat penyair tersebut berhasil dipentaskan dan sangat menghibur penonton selama 2 jam.
n
Para penyair tersebut menganggap bahwa tradisi keagamaan tempat mereka lahir dan tumbuh, tanpa menundukkan sastra di kaki panglima agama.