Monday, October 26, 2009

pursue yer happiness

Bosan, bukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan saya sekarang. Tapi tahu banget dikala saat itu dateng detak jam bakalan terasa lamaaaaaaa banget. 1 menit berasa kaya 5 menit, pergantian 1 jam apalagi, berasa kaya 5 jam! Kalo menurut saya, kebosanan beda tipis sama kesedihan dan kesendirian a.k.a feeling lonely. Thank god udah lama saya ngga ngerasa kaya gitu, selama masih ada yang bisa saya kerjakan ya dikerjain aja, rather than bored than waiting for the world to change *itu kata john mayer* Kalo di bahasa nya John lennon berasal, kesedihan itu berarti ada disuatu tempat yang ngga keliatan tapi cuma bisa dirasakan keberadaannya. Karena cara mereka berempati kalo temennya lagi merasakan kesedihan kan mereka biasanya bilang “yeah... I know, I've been there” rite? Kalo menurut mereka kesedihan itu ada disuatu tempat, bukan ngga mungkin kan kalo kebahagiaan juga ada di tempat yang sama tapi emang sih wujudnya ngga akan keliatan, tapi gimanapun juga pasti bisa dirasakan.

Tapi dimana sih sebenernya letak kebahagiaan itu berada? Apakah itu beneran cuma ada disuatu tempat yang ngga bisa dijangkau oleh manusia atau apa? Hmm, setau gue sih kebahagiaan itu ada di mind set seseorang, yang disaat tertentu punya keinginan yang tercapai dan puas dengan hasil yang sudah didapat. Jadi tentu aja ukuran kebahagiaan tiap orang pasti beda-beda, tergantung gimana seseorang itu memandang hidup dari kacamata yang kaya gimana dan apa prioritas masing-masing orang untuk menempatkan kebahagiaan itu. Nah, musuh besar dari kebahagiaan itu adalah kesedihan. Jadi kalau kebahagiaan itu biasanya dicari-cari dan selalu dinantikan kehadirannya, lain hal nya dengan kesedihan yang datang disaat yang tidak pernah diharapkan oleh siapapun. Tapi tenang aja, disini saya ngga akan membahas kesedihan kok. Karena menurut saya yang lebih penting adalah gimana cara merubah kesedihan menjadi kebahagiaan dan bukan sebaliknya.

Pursuit the happiness, itu salah satu film favorite saya. Kenapa suka suka banget sama film itu, karena dari situ saya dapet pelajaran yang cukup berharga. Gimana caranya Will Smith mendapatkan kebahagiaan setelah sebelumnya merasakan kesedihan. And the best part is this movie is, ot was based on true story! So it is not impossible to us to pursue our own happiness, if someone can do it so... why can't I?
Ada satu film lagi yang bertema sama tapi beda versi, yaitu filmnya ...yang berjudul Smart People. Film yang satu ini memang bukan berdasarkan kisah nyata, tapi saya yakin banget kalo film ini banyak benernya juga. Diawal film itu pemeran utamanya yang dengan caranya dia yang sangat synical  dalam memandang hidup. Secara tidak sadar dia pun diperlakukan sama dengan yang apa yang dia pernah perbuat ke orang lain. Awalnya, dia ngga ramah, jarang senyum sama orang sekitarnya, dia dosen yang pasti punya banyak mahasiswa. Dia pun terkenal sebagai dosen yang ngga pernah punya toleransi dan selalu memberi nilai seadanya. Makanya banyak banget mahasiswanya dia yang ngerasa kecewa sama dia. In the end, dia ketemu seseorang yang sedikit membuka pikirannya untuk lebih menghargai hidup.

Don't you think that "Life is like a reflection. What you do is what you get. If you be nice to everyone you met you will recognice as a nice people and they will be nice to you"?

Thursday, September 3, 2009

why I should travel more and more



Many books can be your guide to travel around, websites to give you info to your destination before you really go there. But the most important thing is WHERE is your destination. The budgets should be adapted with the way of your travel. You will amaze with what you see. Another part of another world, the different culture,  different languange. You could be a story teller once you've finished your wonderful journey. And then again, A thousand mile journey begins with the first step.

I should travel the world. And I will start it from my own country first. I really love Bali. Nominated as the beautiful and the best island on the world. The white sand beach, the club, the world famous Balinese spa, the art and also the culture is wonderful and made me always want to go back. I remember last time when I went there, I really enjoyed to lay down on the beach and drank some beer enjoyed the warmth of the sun. The sound of the waves is the sound of freedom and the touch of the warm sand is the touch of cozyness. Feels like heaven on Earth!



Bloo Lagoon beach, Bali

Bloo Lagoon beach, Bali


Bloo Lagoon beach, Bali

Bloo Lagoon beach, Bali

Bloo Lagoon beach, Bali

As a happy dreamer, I love to dayreaming. I can do that on the night before I sleep, in the morning, in the middle of working. The theme could be anything. And after I get the visualization, I will go on that everyday. Sometimes I find my self that I can't get what I really want to. But I realize that I’m good at always getting what I need. Sure! :)


Saturday, June 20, 2009

Cerita dari Sumbawa

Ada banyak pantai indah dan masakan lezat. Walaupun nggak seterkenal Lombok atau Bali, Sumbawa siap menyambut saya dengan sejuta kejutan! 

Indonesia punya banyaaaak banget tempat wisata indah, dan pastinya nggak cuma Bali aja yang dikenal punya pantai indah. Pantai indah juga ada di Sumbawa, pulau yang sering disebut salah satu penghasil madu terbesar di Indonesia. Meskipun belum banyak yang tau, keindahan pantai di Sumbawa tidak kalah kerennya sama pantai-pantai yang ada di Bali dan Lombok. Sumbawa adalah kota transit yang sering dilalui oleh wisatawan yang bertujuan ke NTT.

Dengan luas 6.643,98 km dan terletak diketinggian laut yang berkisar antara 0 sampe 1.730 m diatas laut, Sumbawa termasuk daerah yang berbukit. Tapi jangan khawatir, sarana transportasi wisata dan pelayanan umum lainnya udah jauh lebih baik sekarang ini. 

Ada banyak pilihan transportasi ke sana. Pake pesawat bisa, meskipun harus transit di Lombok dulu. Berangkat dari Jakarta, saya naik pesawat ke Lombok, dari sana bisa langsung memesan travel yang siap mengantar ke Sumbawa Besar, Ibu kota Sumbawa. Karena lewat darat jadi harus nyebrang pake fery ke pelabuhan Poto Tano, Sumbawa. 

Sama kayak Bali dan Lombok, Sumbawa juga punya banyak pantai keren. Misalnya Pantai Badas, yang juga dijadiin pelabuhan sama PT.Pertamina. Pemandangan kerennya bakal lebih keliatan lagi kalo diliat dari resto Blue Lagoon yang letaknya persis di sisi jalan tapi agak menanjak, jadi kita bisa ngeliat pantai dan boat yang lagi berlabuh dari atas. Ngeliat view yang keren sambil makan dan minum es kelapa muda disana. 
pantai laguna biru

Satu lagi pantai yang nggak kalah pemandangannya di Kencana Beach Cottage. Disini gue betah berjemur atau berenang di swimming pool, sambil menikmati suasana pantai yang tetep terasa. Kalo bosen berenang di pool, bisa langsung cabut ke pantai yang ada di belakang cottage atau nyobain es kelapa muda dipinggir pantai Kencana yang berpasir putih ini. 
pantai kencana


saya di pantai kencana
Pantai Selipir jadi pantai yang terakhir didatengin waktu saya di Sumbawa. Pantai Selipir yang dalam bahasa Sumbawa artinya pelipur lara ini emang disetting buat tempat nongkrong! di pingir pantainya aja ada saung-saung berjejeran. Katanya sih, kalo lagi sedih trus dateng ke pantai ini, siapapun  bakal terhibur lho!

Sebenernya masih banyak lagi tempat-tempat keren yang belum sempet saya datengin di Sumbawa. Misalnya kayak cagar alam Pulau Moyo a.k.a Moyo Island yang lokasinya ada di sebelah utara Sumbawa Besar. Disana bisa diving di pulau yang dihuni sama 124 jenis burung, bisa ngejajal Gunung Tambora, yang konon kawahnya keren banget. Kawah itu tebentuk dari letusan gunung tambora tahun 1800-an dan tercatat sebagai salah satu letusan gunung api paling dahsyat di dunia. 

Kalo nggak mau capek-capek ke hutan atau alam bebas, kamu bisa menjelajah kota. Misalnya ke Istana Sultan, istana kayu yang bagus banget di Sumbawa Besar. Disini juga ada Istana di Bima, ada juga dua pusaka yang disimpan terpisah. Trus kamu juga bisa ke Gua dan peti manyat batutering, peti mayat besar jaman megalitikum yang dikelilingi pahatan relief kedal dan orang. Gua Liang Petang yang deket sama tempat batu berbentuk dada kayak stalagtit & stalagmit! Tapi kalo kesini jangan lupa bawa senter, ya. 
Ada juga ukiran Batu Wadu Pa’a, sebuah tempat purbakala hindu di daerah barat teluk Bima. Disini bisa dilihat macem-macem ukiran relief yang dipahat di batu-batu yang tulisannya masih menggunakan huruf pallawa atau sansekerta. 

Hari kedua saya di Sumbawa, membuat saya semakin akrab dengan udara panasnya yang gila-gilaan! Tapi udara panas nggak menghalangi keasyikan makan pelecing kangkung yang rasanya pedes banget! Ngomongin makanan, di Sumbawa Besar nih ada tukang gado-gado yang buka sampe jam 4 pagi! Lucunya karena di daerah sana nggak banyak sayuran, jadi gado-gadonya cuma diisi sama tauge dan kangkung! Tapi urusan rasa sih nggak kalah sama gado-gado biasa. Udah gitu selain porsinya yang banyak, harganya juga murah banget, cuma Rp.2500 saja. Selain pelecing kangkung, makanan khas Sumbawa lain adalah ayam taliwang. Mau nyicipin ayam taliwang asli? Biar seru, saya sampe ngebela-belain nginep semalem di Taliwang, sebelom balik ke Jakarta. Inilah kota yang terkenal sama masakan ayam taliwangnya itu! Dan beneran lho, ayam taliwang disini beneran khas banget. Nggak rugi nginep buat nyicipin makanan ini. 

Buat yang pengen beli oleh-oleh dari Sumbawa, nggak usah ribet mikirin mau beli apa. Di Sumbawa madu asli gampang banget didapetinnya. Udah gitu di pasar Seketeng, kamu bisa beli macem-macem makanan khas Sumbawa. Asyiknya lagi, di pasar ini tuh ada tempat yang jual baju-baju black market dengan harga dibawah pasaran. 

Perjalanan pulang ke Jakarta ternyata lebih ribet. Kamu kudu nyiapin rute dulu biar nggak ketinggalan pesawat atau fery. Perhitungkan lama perjalanan. Jalan darat tetep lebih asyik! Capek sih, tapi asyik banget!

pelabuhan poto tano, Sumbawa di pagi hari. 

bye sumbawa, I'll see you again next time :)







*tulisan ini pernah dimuat di tabloid Mahardika untuk kalangan remaja, tahun 2004 

Monday, January 12, 2009

Pelangi

Saya selalu suka warna pelangi. Pesona warna transparant nya yang menawan membingkai bumi di birunya awan dengan warna merah, kuning, hijau ini sukses memikat banyak orang untuk menjadi inspirasi mereka dalam membuat lagu, film, lukisan dan masih banyak lagi hasil karya seni lainnya yang terinspirasi dari pelangi.

Kisah tentang pelangi pertama kali saya denger adalah waktu kecil (masih tk) dibawakan dalam sebuah lagu anak-anak yang entah berjudul apa, berlirik “Pelangi-pelangi alangkah indahmu..merah kuning hijau..dilangit yang biru..pelukismu agung..siapa gerangan..pelangi-pelangi..ciptaan tuhan” . Saya rasa lagu ini memang salah satu cara para orang tua untuk mengenalkan keagungan tuhan dengan cara sesimpel mungkin dan pastinya bakalan gampang diingat plus dinyanyiin anak2nya.

Kayanya semakin panjang umur bumi, semakin jarang saya bisa bertemu dengan pelangi yang bertengger manis di awan setelah hujan turun. Padahal seinget saya sewaktu kecil sering banget saya berteriak kegirangan setelah hujan turun. Karena ngga jarang saya bisa menemukan pelangi muncul diawan yang entah karena pesona warnanya yang full color itu sehingga ’menyihir’ saya yang ketika itu masih kecil untuk tertarik untuk melihatnya.
Salah satu alasan kenapa pelangi jarang ditemui di akhir-akhir musim hujan ini mungkin juga karena makin tebal nya polusi yang ada di kota jakarta ini jadi membuat si pelangi betah ngumpet dibalik asap. Alasan yg cukup logic bukan? Secara tingkat polusi di Jakarta bukannya berkurang malah semakin bertambah. Hmm, makin banyak saja sumbangan kerusakan yg kita kasih ke bumi yah. Okay, back to the topic...Herannya perasaan saya pas ngelihat pelangi dari waktu saya kecil sampe sekarang masih ngga ada bedanya. Sampe sekarang ini saya masih saja takjub sama keindahan warna pelangi saat dia muncul, karena menurut saya kesempatan untuk melihat pelangi termasuk kesempatan yang ngga bisa didapat tiap hari. Bedanya cuma sekarang saya udah bisa mengoperasikan kamera saja kali yah, jadi sebisa mungkin saya akan mengabadikan munculnya pelangi.

Kisah kedua yang saya tau tentang pelangi diwaktu kecil adalah dalam bentuk mitos. Konon kabarnya, pelangi itu adalah selendang dari 7 bidadari yang turun ke bumi setelah mereka mandi-mandi disungai dan meninggalkan 7 warna-warni itu yang secara kasat mata kelihatannya ada tiga warna itu. Kenapa bidadari? Pasti karena warnanya yang indah itulah jadi pelangi dikonotasikan dipunyai oleh para bidadari yang pastinya emang cantik-cantik pula.

Tapi secara ilmiah pelangi itu sebenarnya adalah pembiasan cahaya matahari setelah turunnya hujanya yang terpancarkan bagai prisma segi enam sehingga menghasilkan 7 warna indah nya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.

Buat saya indahnya warna pelangi ngga cuma untuk bisa saya lihat dan difoto saja, tapi juga bisa mengandung sebuah makna filosofi ala saya sendiri yaitu ‘filosofi pelangi’ yang bermakna rainbow is the color of my life. Yup! I think my life was so colorful like a rainbow color. Jadi warna-warni pelangi yang biasanya muncul setelah hujan lebat itu saya samakan dengan sebuah masalah yang baru saja bisa terselesaikan akan menimbulkan suatu keindahan yang bernama pelangi, so it’s just like one of a thousand happy ending story on my life. Bisa berarti gini juga sih, seberat apapun masalah yang dihadapi pasti akan ada keindahan tersembunyi dibalik semua yang ada didepan mata. Tapi memang harus sedikit usaha buat kita mencari dimanakah keindahan itu berada. Karena kita sering terpaku oleh masalah itu-ituuuu aja dan bahkan mengeluh yang ngga ada habisnya. Padahal, itu semua cuma bikin tambah pusing dan membuat masalah makin susah untuk diatasi. Kalo menurut saya sih cara yang paling gampang cukup percaya dan yakin aja dulu sama keindahan yang bakalan dateng nantinya, iyakan?

Hmmm,pas lg menulis ini saya lagi kangen-kangennya pengen ngeliat pelangi. Tapi kalo saja memungkinkan bisa ngeliat pelangi dimalam hari, saya pengen pelangi itu bertabur sparkling glitter plus bintang-bintang kecil di sekelilingnya, jadi saya akan tetep bisa melihatnya didalam kegelapan..huehehehe..ngayal!

Terakhir saya melihatnya sekitar 1 tahun yang lalu, tepatnya waktu itu masih ngantor di pondok indah. Saat itu sehabis hujan rintik-rintik dan siang sudah berlalu dan berganti sore seperti biasa saya dan teman-teman makan soto yang cukup terkenal di depan masjid pondok indah. Dan saat itulah saya melihat pelangi yang tetep keren walaupun mau ngga mau pelanginya jadi melatarbelakangi arus lalu lintas yang lalu-lalang di daerah pondok indah. Sambil memandang takjub, saat itu juga saya mulai memberdayakan ponsel kamera saya untuk mulai memotretnya. Senangnyaaaaaa, bisa dapet foto pelangi asli dari jepretan tangan saya sendiri..hehehe, norak ya? Seharusnya gue jadi rainbow hunter saja kali ya, yang kerjaannya kemana-mana bawa kamera dan hunting pelangi buat di foto (sambil mikir, ada beneran ngga ya profesi kaya gitu?). Sebenernya salah satu yang jadi obsesi saya adalah bisa travelling keliling dunia dan berhasil mendapatkan foto-foto pelangi hasil jepretan tangan saya sendiri, entah itu di pegunungan pantai pinggir sungai selama memungkinkan, pasti akan saya foto.
Kalo katanya Lao Tzu, sih ”A thousand mile journey begins with the first step”. Yah, siapa yang nyangka kalo perjalanan saya mencari pelangi itu akan bermula dari jalan-jalan kecil yang cuma berjarak beberapa meter dari kantor?